Agustus 2009 saat merah putih berkibar dengan gagah di angkasa
Kawan sepertinya kali ini khlor benar-benar menepati janjinya dia benar-benar mulai berhenti dengan kekasih – kekasihnya itu. Gak tahu dia hanya untuk sementara atau ya mungkin untuk selamanya. Tapi aku bahagia di buatnya atas perubahan ini dan kau tahu kawan karena aku terlalu sibuk dengan khlor suamiku atau karena aku sibuk dengan bakti sosial pada manusia sampai-sampoai aku tidak menyadari kalau anakku Natrium Hidroksida (NaOH) sudah mulai beranjak remaja. Mungkin ini semua karena kesalahanku aku kurang memperhatikan anakku NaOH sehingga dia tumbuh menjadi anak yang berbahaya bagi manusia. Bersifat basa dan sangat korosif. Aku tidak tahu harus bagaimana untuk merubah sifatnya karena selama ini dia dalam asuhan para manusia lab. Bahkan akhir – akhir ini kudengar dari manusia lab kalau dia dapat menyebabkan luka bakar, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata para manusia. Dia sungguh-sungguh berbahaya apalagi katanya jika tertelan atau terjadi kontak dengan kulit atau menghirup debunya.
Beda lagi dengan sifat anak tiriku HCl, anak dari perkawinan khlor dengan istri pertamanya H2O ini justru memiliki sifat kebalikan dari anakku NaOH. Kalau NaOH sifatnya basa HCl justru bersifat asam. Karena sama-sama hidup di rahim yang sama tapi beda ibu, HCl justru mempunyai ion H+ makanya dia bersifat asam. Dia sama korosifnya seperti NaOH. Menurut keterangan manusia lab yang aku dapat, menghirup uapnya saja dapat menyebabkan akibat yang serius . Sangat fatal jika tertelan cairannya, sungguh-sungguh sangat berbahaya dan aku jika jadi manusia lab pasti akan sangat berhati-hati jika ketemu mereka.
September 2009
Suatu hari ketika aku bersama anakku NaOH di sebuah laboratorium. Aku bersama kamar minyak tanahku duduk melihatnya yang sedang asik bercerita
“Ibu…kau tahu, kemarin aku melukai tangan anak manusia. Padahal aku tahu dia mulai belajar praktek tentang reaksi kimia” katanya sambil menunduk sedih
“Kok bisa, biasanya kan ada manusia lab dewasa yang membimbing. Atau mungkin dia itu kurang hati-hati “
“Aku tidak tahu. Mungkin tidak membaca dulu peraturan lab, atau gimana, dia juga tidak memakai jas labnya?dia kurang hati-hati dan saat dia mengambil cairanku, tanpa sengaja cairanku malah menimpa tangannya. Sampai saat ini tangannya belum sembuh”
“Tidak membaca peraturan lab ya. Padahal pertama kali praktek, kalau itu dibiarkan akan jadi kebiasaan jelek anakku, dan kau tahu merubah kebiasaan itu tidak gampang”
“Oya, lainkali kalau ada manusia lab dewasa, kasih tahu saja sama ibu supaya membimbing mereka jika didalam lab, soalnya aku takut bu menyakiti anak manusia terus”
“Iya..iya anak ibu yang berhati mulia, katanya kau juga suka bantu manusia ya?”
“ Oh itu, kemarin sich aku nyari pengalaman di industri kertas bu, juga rayon viskosa dan sedikit membantu memurnikan minyak bumi”
“Dan memisahkan aluminium dari bauksit, benarkan?”
“He…he…iya sih bu”
“Aku bangga padamu nak, suatu hari kamu dan HCl dan anak anak yang lain akan menggantikan kita semua yang sudah tua, selagi bisa baktikanlah dirimu untuk manusia nak”
Dia tersenyum dan aku balas tersenyum padanya sambil diam – diam berdoa untuknya dan sejuta harapan di dadanya.
sumber:www.chem-is-try.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar